
Untuk pecinta alam dan dunia bawah laut, tiga kilometer di lepas pantai Utara Sumbawa terletak pulau Moyo, lingkungannya alami dengan garis pantai yang berbatu dan padang rumput rumah bagi semua jenis satwa liar. Pulau Moyo menjadi lebih terkenal setelah kunjungan Putri Diana dari Inggris yang menghindar dari kejaran paparazzi. Daya tarik utama dari pulau ini terletak di bawah permukaan lautnya. Moyo dikelilingi oleh terumbu karang alami yang ideal untuk snorkeling. Berenang dengan hiu putih, menyelam di dekat ikan pari, menemukan segerombolan ikan tropis. Pengalaman di perairan tropis Indonesia tak akan terlupakan.
Di darat, dua pertiga dari pulau ini merupakan cagar alam. Satwa liar di sini termasuk rusa, sapi liar dan berbagai jenis burung, dari mulai bangau besar, brahmini dan elang laut putih - pengamat burung akan senang melihat sebagian besar burung yang membuat pulau sebagai rumah mereka.
Penggemar Arkeologi dan budaya tidak boleh melewatkan kunjungan ke desa tradisional Batu Tering di mana Anda dapat melihat sisa-sisa budaya megalitik. Setelah Anda bertemu dengan kepala desa, untuk menemani Anda berkeliling di desa Airnung di mana Anda dapat melihat sisa-sisa kekuasaan dahulu dan ukiran relief kuno.
Apa sih yang menarik di Pulau Moyo? Jangankan membayangkan suasananya, sebagian dari kamu mungkin bahkan belum pernah dengar nama pulau ini. Padahal, pulau yang terletak 2,5 kilometer dari Pulau Sumbawa dan termasuk wilayah Propinsi Nusa Tenggara Barat ini cukup populer di kalangan wisatawan mancanegara. Beberapa tokoh terkenal seperti almarhumah Lady Diana serta putranya Pangeran William, Mick Jagger dan pesepakbola mantan kiper Manchester United Edwin Van Der Sar pernah mengunjungi pulau tersembunyi ini, dan seketika jatuh cinta pada kecantikannya.
Pulau Moyo adalah sebuah pulau dengan luas sekitar 350 kilometer persegi dan garis pantai sepanjang 88 kilometer. Dengan demikian kamu akan butuh waktu yang cukup lama untuk menjelajahi seluruh bagian pulau yang ditetapkan sebagai taman wisata alam laut sejak 24 Desember 1986. Rencana perjalanan juga harus dirancang agar perjalanan yang kamu lakukan benar-benar berkesan.
Untuk sampai di Pulau Moyo kamu bisa memilih dua jalur. Yang pertama adalah jalur darat dengan berkendara mobil sewaan selama dua jam dari kota Mataram ke Pelabuhan Kayangan Lombok. Dari sini kamu bisa meneruskan perjalanan menyeberang ke Pelabuhan Poto Nano, Sumbawa Barat yang memakan waktu sekitar satu atau dua jam. Di Poto Nano kamu bisa lanjutkan perjalanan melalui jalur darat sekitar dua jam menuju Sumbawa Barat.
Anda juga bisa melakukan perjalanan ke Pulau Moyo via jalur udara, travelers. Ada maskapai penerbangan yang melayani rute jarak dekat, salah satunya adalah jalur Mataram-Sumbawa Besar. Pesawat yang digunakan memang berukuran kecil, yaitu Fokker 50, dan penerbangan untuk jalur ini hanya tersedia setiap hari Selasa dan Jumat. Tapi kamu bisa menghemat waktu karena Mataram-Sumbawa Besar dapat ditempuh sekitar setengah jam saja.
Setelah sampai di Sumbawa Besar kamu tinggal melanjutkan perjalanan ke Pulau Moyo, dan kali ini perjalanan hanya bisa ditempuh melalui perairan. Dari Pelabuhan Muara Kali Sumbawa Besar anda bisa naik kapal motor yang disediakan masayarakat setempat untuk menyeberang ke Pulau Moyo. Kapal motor biasanya berangkat dua kali tiap hari, yaitu pada jam 09.00 dan 11.30. Ada baiknya anda mencatat jam keberangkatan kapal ini, karena jika ketinggalan kamu harus menunggu untuk menyeberang hingga keesokan harinya. Kamu akan dikenakan ongkos sekitar Rp 20 ribu – Rp 25 ribu per orang dan kamu akan mengarungi laut sekitar dua jam sebelum sampai di Pulau Moyo.
Sesampainya di sana kapal motor akan segera kembali ke Sumbawa Besar. Jadi kamu harus menginap di Pulau Moyo dan menunggu kapal motor datang keesokan harinya untuk melanjutkan perjalanan. Kalau kamu tidak berencana untuk menginap di Pulau Moyo, kamu bisa menyewa perahu motor milik penduduk setempat seharga Rp 400 ribu sampai Rp 600 ribu. Alternatif lainnya, kamu menyewa speed boat (kapal cepat) yang disediakan operator transportasi laut swasta yang bertarif Rp 3 juta. Memang lebih mahal sih. Tapi speed boat hanya membutuhkan waktu sekitar 30 menit untuk melayari jalur Sumbawa Besar-Pulau Moyo. Kamu juga bisa meminta pengemudi speed boat untuk berlayar mengelilingi area perairan Pulau Moyo seharian. Akan lebih baik jika kamu mengadakan perjalanan ke Pulau Moyo ini bersama rombongan kecil yang terdiri dari 4-5 orang. Selain lebih seru, biaya yang diperlukan untuk transportasi juga tidak terlalu berat karena bisa patungan.

No comments:
Post a Comment